Kamis, 20 April 2017

Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari

Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : HALILINTAR DI SINGOSARI

ARUS Kali Brantas mengalun tenang di pagi yang cerah itu. Sebuah perahu kecil meluncur perlahan melawan arus dari arah Trowulan. Di atasnya Ada dua orang penumpang berpakaian seperti petani. Yang satu berusia hampir setengah abad. Rambutnya yang disanggul di sebelah atas sebaglan nampak putih. Raut wajahnya yang terlindung oleh caping lebar jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Kumis dan janggutnya lebat. Tetapi jika orang berada dekat--dekat padanya dan memperhatikan wajahnya dengan seksama akan ketahuan bahwa kumis dan janggut lebat itu adalah palsu.

Orang bercaping itu duduk di sebelah depan perahu. Kedua matanya memandang lurus-lurus ke muka. Sesekali tangan kanannya meraba sebilah keris yang terselip di pinggang, tersembunyi di balik pakaian hitamnya. Orang kedua adalah pemuda berbadan kekar. Pakaiannya lecek dan basah oleh keringat. Sehelai kain putih terikat di keningnya. Rambutnya yang panjang tidak disanggul di atas kepala, tapi dibiarkan terlepas menjela pundak.

"Gandita, aku
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 13 Maret 2017

Waktu Terus Berjalan

Waktu Terus Berjalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Toni dan Dedi telah lama menganggur. Bekerja tidak, bisnis pun tidak. Pekerjaan mereka sehari-hari hanya mengobrol di pos ronda sambil main catur. Saat mereka sedang asik main catur, tiba-tiba ada seorang perempuan cantik lewat.

Toni langsung melihat perempuan itu dengan penuh kekaguman,

?Wow, cantik bener?. ? sambil terus melihatnya.

?Eh, jangan melihat terus, dosa tuch?? kata Dedi.

?Astaghfirullah?, kata Toni sambil langsung memalingkan wajah ke papan catur.

?Ton, kamu harus cepat menikah tuch? Usia kamu kan sebentar lagi sudah kepala tiga.? kata Dedi.

?Iya yah? biar mata saya tidak jelalatan lagi. Banyak dosa nich?? katanya sambil tersenyum.

?Ahamdulilah, kamu sadar. Takut dosa.? kata Dedi sambil tersenyum juga.

?Kamu sendiri??, kata Toni balik menyerang.

?Saya sendiri kan tidak jelalatan kayak kamu.? kata Dedi menimpali dengan cepat.

?Tapi tetap saja harus segera menikah, itu kan saran Rasulullah saw bagi pemuda seusia kita. Masa harus puasa terus, sementara usia semakin hari semakin tua.?

Kondisi menjadi hening? mereka kembali melihat papan catur. Permainan menjadi hampa dan tidak menarik lagi. Selain karena mereka main catur setiap hari, pikiran mereka melayang kemana-mana. Mereke mulai terusik dengan nasib mereka sendiri.

?Iya yah, kita harus
... baca selengkapnya di Waktu Terus Berjalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 16 Januari 2017

Weekend Bersama Alam Papandayan

Weekend Bersama Alam Papandayan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Setelah melewati banyak rintangan, dari perubahan keputusan dan rempongnya bawaan (maklum, baru pertama kali naik gunung secara resmi… dan backpacker). Kawasan yang menjadi tujuan kami adalah Gunung Papandayan Garut, awal rencana yang mau berangkat ada 8 orang tapi di hari H 3 orang memutuskan tidak jadi ikut karena alasan tertentu.
Saya berangkat dari kost (Pondok Aren, Tangsel) jam 19.15 ke Rumah Erin, motor saya dititipkan di rumahnya kemudian kami berangkat bareng jam 20.15 naik ojek kearah Ciledug sampai jam 20.30. Setelah kami tiba di Ciledug, disana sudah ada Abi yang menunggu.

TRANSPORTASI
Kami bertiga naik bis patas Cileduk-Kampung Rambutan dengan tarif Rp 7.000;, tiba di Kampung Rambutan waktu menunjukkan pukul 23.30. Mr James sudah ada disana, setelah say hello dan berkenalan kami berbincang-bincang sambil menunggu satu teman lagi dari Kebon Jeruk yang ternyata sedang terjebak macet.

Jam 00.00 Si Fahry, teman yang sedang kami tunggu akhirnya datang juga. Kami langsung berkemas dan bergegas mencari bis kearah Garut. Dan ternyata malam itu kami sudah kehabisan bis, kemudian kami memutuskan untuk naik ojek ke Pasar Rebo setelah melakukan tawar-menawar harga karena sudah terlalu malam jadi kami menyetujui membayar dengan harga yang cukup mahal Rp 10.000; untuk jarak yang dekat. Alhamdulillah…di Pasar Rebo masih ada satu bis kearah Garut yang sedang mangkal, kami segera naik dan dengan mudah kami bisa mendapatkan kursi sesuai kei
... baca selengkapnya di Weekend Bersama Alam Papandayan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1